Pangkalpinang - Pelaksanaan operasional haji di Embarkasi Haji khususnya mengenai pembiayaan yang dibutuhkan di embarkasi dan teknis pemberangkatan serta pemulangan jamaah haji khususnya di Provinsi Bangka Belitung menjadi pembahasan pertama agenda kegiatan haji tahun 2020.
Mewakili Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Syahruddin membuka kegiatan Rakor Pemberangkatan dan Pemulangan Haji Tahun 2020 di Ruang Tanjung Pesona Kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung dengan dihadiri Kakanwil Kemenag,Kepala Dinas Bappeda, Kepala Biro Kesra serta unsur unsur yang terkait.Kamis ( 2/1/20) pagi.
Bercermin dari Provinsi Gorontalo yang sudah mempunyai Embarkasi Antara yang dinilai baik, Syahruddin mengatakan akan ada banyak perubahan dengan adanya Embarkasi Antara. "Banyak yang harus dipersiapkan dengan perubahan ini, mulai dari pembiayaan,fasilitas seperti X-ray,transportasi domestik untuk jamaah Belitung dan Belitung Timur sampai dengan penyimpanan barang di Palembang ketika jamaah transit 4-5 jam " ujar Syahruddin.
Dikesempatan yang sama,Kakanwil Kemenag M.Ridwan menjelaskan secara terperinci teknis persiapan Embarkasi Antara dari kesiapan sarana dan prasarana di Asrama Haji yang telah meyiapkan 114 kamar untuk daya tampung 456 orang kemudian kegiatan di Asrama Haji dimulai dari persiapan proses pemberangkatan sampai dengan waktu keberangkatan.
" Dalam waktu dekat ini tinggal pembangunan masjid saja yang akan disiapkan " jelas Ridwan.Seperti diketahui salah satu syarat utama Embarkasi Antara adalah masjid yang cukup menampung jamaah haji.
Pembentukan kepanitiaan inti juga menjadi salah satu hal yang harus dipersiapkan.
Dikesempatan ini pula Kepala BAPPEDA, Fery Insani meminta agar Biro Kesra memperhitungkan secara cermat dan tepat anggaran yang dibutuhkan termasuk besaran honorarium kepanitiaan seperti dari Imigrasi,tenaga kesehatan.
"Bukan untuk menghamburkan uang,tetapi ini salah satu upaya pemerintah membantu pelaksanaan kegiatan ini"jelas nya.